Kamis, 04 Desember 2008

cahaya hati



ADA BEBERAPA LANGKAH

YANG MEMILIKI PENGARUH POSITIF TERHADAP KECERMERLANGAN CAHAYA BATHIN MANUSIA YAITU :


  • 1. Zikir

  • 2. Do'a

  • 3. Shalawat Nabi

  • 4. Makanan Halal dan Bersih

  • 5. Berpantang Dosa Besar

  • 6. Berhati Ikhlas dan Berpantang Tamak

  • 7. Bersedekah ( Dermawan )

  • 8. Mengurangi Makan dan Tidur

  • 9. Zikir Kalimah Toyyibah

  • 10. Mengenakan Wewangian

Beberapa hal tersebut diatas apabila diamalkan, Insya Allah seseorang akan memiliki cahaya/kekuatan batin yang kuat sehingga apa yang terprogram dalam hati akan cepat terlaksana.


1. Zikir

Zikir memiliki pengaruh yang kuat terhadap kecemerlangan cahaya batin. Hati yang selalu terisi dengan Cahaya Zikir akan memancarkan Nur Allah dan keberadaannya akan mempengaruhi perilaku yang serba positif.

Kebiasaan melakukan zikir dengan baik dan benar akan menimbulkan ketentraman hati dan menumbuhkan sifat ikhlas. Hikmah zikir amatlah besar bagi orang yang ingin membangkitkan kekuatan indera keenamnya ( batin ). Ditinjau dari sisi ibadah, zikir merupakan latihan menuju Ikhlasnya hati dan Istiqomah dalam berkomunikasi dengan Al Khaliq ( Sang Pencipta ).

Ditinjau dari sisi kekuatan batin, zikir merupakan metode membentuk dan memperkuat Niat Hati, sehingga dengan izin Allah SWT, apa yang terdapat dalam hati, itu pula yang akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan kata lain, zikir memiliki beberapa manfaat, diantaranya : Membentuk, Memperkuat Kehendak, Mempertajam Batin, sekaligus bernilai Ibadah.

Dengan zikir berarti membersihkan dinding kaca batin, ibarat sebuah bohlam lampu yang tertutup kaca yang kotor, meyebabkan cahaya-sinarnya tidak muncul keluar secara maksimal. Melalui zikir, berarti membersihkan kotoran yang melekat sehingga kaca menjadi bersih dan cahaya-sinarnya bisa memancar keluar.

Sampai disini mungkin timbul suatu pertanyaan. Apakah zikir memiliki pengaruh terhadap kekuatan batin ? untuk menjawab pertanyaan ini, kiranya perlu diketahui bahwa hal tersebut merupakan bagian dari karunia Allah SWT.

Dalam sebuah Hadist. Bahwa dengan selalu mengingat Allah menyebabkan Allah membalas ingat kepada seorang hamba-Nya " Aku selalu menyertai dan membantunya, selama ia mengingat Aku " karena itu, agar Allah senantiasa mengingat Anda, perbanyaklah mengingat-Nya dengan selalu berzikir.


2. Do'a

Seseorang yang ingin memiliki kekuatan Rohani pada dirinya, hendaklah memperbanyak do'a kepada orang lain, disamping untuk diri sendiri dan keluarganya. Caranya, cobalah anda mendo'akan seseorang yang anda kenal dimana orang itu sedang mengalami kesulitan.

Menurut para Ahli Hikmah, seseorang yang mendoa'kan sesamanya maka reaksi do'a itu akan kembali kepadanya, contohnya : Anda mendo'akan si "A" yang sedang dirundung duka agar Allah berkenan mengeluarkan dari kedukaan, maka yang pertama kali merasakan reaksi do'a itu adalah orang yang mendo'akan, baru setelah itu reaksi do'anya untuk orang yang dituju.

Karena itu semakin banyak anda berdo'a untuk kebaikan sahabat, guru anda, orang yang dikenal/ tidak dikenal, siapa pun juga, maka akan semakin banyak kebaikan yang akan anda rasakan. Sebaliknya jika anda berdo'a untuk kejelekan si "A" sementara si "A" tidak patut di do'akan jelek maka reaksi do'a tersebut akan kembali kepada Anda. Contohnya : Anda berdo'a agar si "A" jatuh dari sepeda motor, maka boleh jadi anda akan jatuh sendiri dari sepeda motor, setelah itu baru giliran si "A".

Tetapi dalam sebuah Hadist disebutkan, Seseorang yang berdo'a untuk kejelekan sesamanya maka do'a itu melayang-layang di Angkasa, jika orang yang dido'akan jelek itu orang zalim maka Allah SWT akan memperkenankan do'anya, sebaliknya jika orang yang dituju itu orang baik-baik, maka do'a itu akan kembali menghantam orang yang berdo'a.

Dari sini lalu timbul konsep " Saling Do'a men Do'akan " seperti guru memberikan atau menghadiahkan do'a berupa surat Al Fatehah kepada muridnya. Sebaliknya murid pun berdo'a untuk kebaikan gurunya. Lalu siapa yang patut disebut guru ? guru adalah orang yang memberikan informasi pengetahuan akan suatu ilmu. Dimana ilmu itu selanjutnya kita amalkan dan bermanfaat.

Dalam Hadist yang lain disebutkan bahwa do'a yang mudah dikabulkan adalah do'a yang diucapkan oleh seorang sahabat Secara Rahasia, Mengapa ?? ini disebabkan karena do'a itu diucapkan secara Ikhlas. Keikhlasan memiliki nilai ( kekuatan ) yang sangat tinggi.

Karena itu perbanyaklah berdo'a atau mendo'akan sesama yang sedang dirundung duka. Insya Allah reaksi dari do'a itu akan anda rasakan terlebih dahulu, selanjutnya baru orang yang anda do'akan, semoga .

Disamping itu, mendo'akan seseorang memiliki nilai dalam membentuk kepribadian lebih peka terhadap persoalan orang lain. Jika hal ini dikaitkan dengan janji Allah ; Bahwa barang siapa yang mengasihi yang dibumi maka yang dilangit akan mengasihinya, berlakulah hukum timbal balik. Siapa menanam kebajikan ia akan menuai kebajikan juga, sebaliknya jika ia menanam kezaliman maka ia pun akan menuai kezalimannya juga.


3. Shalawat Nabi

Mungkin sudah sering/ pernah mendengar nasihat dari orang-orang tua kita bahwa kalau ada bahaya, kita disarankan salah satunya adalah untuk memperbanyak Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Konon dengan mendo'akan keselamatan kepada Nabi, Allah SWT akan mengutus para malaikat untuk ganti mendo'akan keselamatan kepada orang itu. Dalam beberapa hadist Rasullullah SAW banyak kita temukan berbagai keterangan tentang Afdalnya bershalawat. Diantaranya " Setiap do'a itu Terdindingi, sampai dibacakan Shalawat atas Nabi " ( HR. Ad- Dailami ).

Pada hadist yang lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Nasa'I dan Hakim, Rasullullah SAW bersabda, " Barang siapa membaca Shalawat untuk Ku sekali, maka Allah membalas Shalawat untuknya sepuluh kali dan menanggalkan sepuluh kesalahan darinya dan meninggikannya sepuluh derajat " .

Yang berkaitan dengan urusan kekuatan batin, terdapat dalam Hadist yang diriwayatkan Ibnu Najjar dan Jabir, " Barangsiapa ber-Shalawat kepada Ku dalam satu hari seratus kali, maka Allah SWT memenuhi seratus hajatnya, tujuh puluh daripadanya untuk kepentingan akhiratnya dan tiga puluh lagi untuk kepentingan dunianya ".

Berdasarkan hadist-hadist itu, benarlah adanya jika orang-orang tua kita menyuruh anak-anaknya untuk memperbanyak shalawat kepada anak cucunya. Karena selain merupakan penghormatan kepada junjungannya juga memiliki dampak yang amat menguntungkan dunia dan akhirat.


4. Makanan Halal dan Bersih

Seseorang yang ingin memiliki kekuatan batin bersumber dari tenaga Ilahiyah harus memperhatikan makanannya. Baginya pantang kemasukan makanan yang haram karena keberadaannya akan mengotori hati. Makanan yang haram akan membentuk jiwa yang kasar dan tidak religius. Makanan yang haram disini bukan hanya dilihat dari jenisnya saja ( Misal ; Babi, bangkai, dll. ), tapi juga dari cara dan proses untuk mendapatkan makanan tersebut.

Efek dari makanan yang haram ini menyebabkan jiwa sulit untuk diajak menyatu dengan hal-hal yang positif, seperti : dibuat zikir tidak khusuk, berdo'a tidak sungguh-sungguh dan hati tidak tawakal kepada Allah.

Daging yang tumbuh dari makanan yang haram selalu menuntut untuk diberi makanan yang haram pula. Seseorang yang sudah terjebak dalam lingkaran ini sulit untuk melepaskannya, sehingga secara tidak langsung menjadikan hijab atau penghalang seseorang memperoleh getaran/ cahaya Ilahiyah.

Disebutkan, setitik makanan yang haram memberikan efek terhadap kejernihan hati. Ibarat setitik tinta yang jatuh diatas kertas putih, semakin banyak unsur makanan haram yang masuk, ibarat kertas putih yang banyak ternoda tinta. Sedikit demi sedikit akan hitamlah semuanya.

Hati yang gelap menutupi hati nurani, menyebabkan tidak peka terhadap nilai-nilai kehidupan yang mulia. Seperti kaca yang kotor oleh debu-debu, sulitlah cahaya menembus nya. Tapi dengan zikir dan menjaga makanan haram, hati menjadi bersih bercahaya.

Begitu halnya jika anda menghendaki dijaga para malaikat Allah, jangan kotori diri anda dengan darah dan daging yang tumbuh dari makanan yang haram. Inilah mengapa para ahli Ilmu batin sering menyarankan seorang calon siswa yang ingin suatu ilmu agar memulai suatu pelajaran dengan laku batin seperti puasa.

Konon, puasa itu bertujuan menyucikan darah dan daging yang timbul dari makanan yang haram. Dengan kondisi badan yang bersih, diharapkan ilmu batin lebih mampu bersenyawa dengan jiwa dan raga. Bahkan ada suatu keyakinan bahwa puasa tidak terkait dengan suatu ilmu. Fungsinya hanya untuk mempersiapkan wadah yang bersih terhadap ilmu yang akan diwadahinya.


5. Berpantang Dosa Besar

Berpantang melakukan dosa-dosa besar juga dalam upaya membersihkan rohani. Di mana secara umum kemudian dikenal pantangan Ma-Lima yaitu : Main, Madon, Minum, Maling dan Madat, yang artinya berjudi, zina, mabuk-mabukan, mencuri dan penyalahgunaan narkotika.

Walau lima hal ini belum mencakup keseluruhan dosa besar tetapi kelimanya diyakini sebagai biang dari segala dosa. Judi umpamanya, seseorang yang sudah terlilit judi andaikan ia seorang pemimpin maka cendrung korup dan hanya kecil kejujuran yang masih tersisa padanya.

Begitu halnya dengan perbuatan seperti zina, mabuk-mabukan, mencuri, dan menyalahgunakan narkotika diyakini sebagai hal yang mampu menghancurkan kehidupan manusia. Karena itu orang yang ingin memiliki kekuatan batin yang hakiki hendaknya mampu menjaga diri dari lima perkara ini.

Seseorang yang sudah " Kecanduan " satu diantara yang lima perkara ini bukan hanya rendah dipandang Allah, dipandangan manusia biasa pun ikut rendah. Nurani yang kotor menyebabkan do'a-do'a tidak terkabul.

Beberapa langkah apabila dilakukan secara konsekuen, Insya Allah menjadikan manusia "Sakti" Dunia Akhirat. Getaran batinnya kuat, ibarat voltage pada lampu yang selalu di tambah getarannya sementara kaca yang melingkari lampu itu pun selalu dibersihkan melalui laku-laku yang positif.

Hikmah suatu amalan ( bacaan ) biasanya terkait dengan perilaku manusianya. Dalam hadistnya Turmudzi meriwayatkan, " Seseorang yang mengucapkan Laa ilaha illallah dengan memurnikan niat, pasti dibukakan untuknya pintu-pintu langit, sampai ucapannya itu dibawa ke Arsy selagi dosa-dosa besar dijauhi ".

Hadist ini bisa ditafsiri bahwa suatu amalan harus diimbangi dengan pengamalan. Adanya keselarasan antara ucapan mulut dengan tindakan menyebabkan orang itu mencapai hakikatnya " Kekuatan-Kesaktian".

Senin, 26 Mei 2008

Jodoh Menurut Islam



Allah swt berfirman dalam QS : Ar Ruum : 21

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.

Sudah menjadi sunatullah bahwa Allah menciptakan semua makhluknya berpasang-pasangan dan semua manusia pasti ada jodohnya tergantung ikhtiar dari manusia itu sendiri ataupun takdir Allah. Karena setiap takdir itu ada yang mutlak (sudah menjadi ketentuan Allah), kita sebagai manusia hanya bisa menerimanya dan satu lagi adalah takdir ikhtiari yaitu takdir yang memang bisa diperoleh dengan jalan ikhtiar atau usaha yang sungguh-sungguh

Ikhtiar yang bisa dilakukan oleh seorang Muslimah dalam mencari jodoh :

1. Berdoa kepada Allah agar diberikan jodoh yang baik, misalnya dengan shalat hajat. Allah telah berjanji dalam firmannya bahwa Muslim yang baik akan mendapatkan Muslimah yang baik dan laki-laki yang buruk akan mendapatkan wanita yang buruk pula, maka tugas seorang muslimah adalah berusaha untuk menjadi Muslimah yang baik, berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan berdoa kepada Allah agar mendapatkan jodoh yang baik dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).....(QS : An Nuur : 26)

2. Meminta kepada orang tua/wali untuk dicarikan jodoh yang baik. Dalam Islam sebenarnya masalah jodoh bagi muslimah bukanlah menjadi tanggung jawab diri sendiri tetapi menjadi tanggung jawab orang tua ataupun wali.

Bahkan pada masa Rasulullah saw, pemerintah bertanggungjawab untuk mencarikan jodoh bagi muslim dan muslimah pada masanya. Sehingga seorang muslimah tidak perlu mencari sendiri jodoh untuk dirinya. Pendekatan/khalwat yang dilakukan sebelum ikatan pernikahan dengan alasan untuk saling mengenal antara keduanya tidaklah sesuai dengan nilai-nilai Islam. Bahkan pendekatan ini tidak selalu menjamin menjadi rumah tangga yang langgeng karena biasanya pendekatan yang dilakukan sebelum pernikahan lebih mengedepankan sisi subjektivitas antara keduanya.

3. Melalui mediator misalnya teman, saudara atau orang lain yang dapat dipercaya. Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri) nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. ...(An Nuur : 32-33)

4. Mencari sendiri dengan syarat tidak boleh langsung tetapi bersama pihak ketiga Rasulullah saw permah memberikan kriteria untuk menentukan pilihan pasangan hidup bagi seorang muslim/ah yang apabila dilaksanakan insya Allah rumah tangga Sakinah mawaadah warahmah akan dirasakan, Amin...

Apabila datang laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agamanya dan akhlaknya maka kawinkanlah dia, dan bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas. (HR. Tirmidzi dan Ahmad) à untuk muslimah

Wanita dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu. (HR. Muslim) à untuk muslim

5. Jangan putus asa…. Jodoh adalah masalah ghoib yang menjadi rahasia Allah, sebagai manusia hanya bisa berikhtiar dan berdoa. Bagi muslimah yang belum mendapatkan jodoh jangan berputus asa, tetaplah berikhtiar dan berdoa. Sudah menjadi janji Allah bahwa semua makhluknya akan berpasang-pasangan. Hanya Allah yang maha tahu kapan waktu yang tepat untuk jodoh kita masing-masing. Wallahualam bishowwab

Senin, 19 Mei 2008

JATI DIRI

MENGENAL DIRI
Mengenal diri itu adalah "Anak Kunci" untuk Mengenal Allah. Hadis ada mengatakan;
'Siapa yang kenal kenal dirinya akan Mengenal Allah".
Firman Allah Taala;
"Kami akan tunjukkan kepada mereka tanda-tanda Kami dalam dunia ini dan dalam diri mereka sendiri, supaya Hakikat itu boleh terzhohir kepada mereka" (Al-Fusilat:53)
Tidak ada perkara yang lebih hampir dari diri sendiri. Jika anda tidak kenal diri sendiri, bagaimana anda hendak tahu perkara-perkara yang lain? Yang dimaksudkan dengan Mengenal Diri itu bukanlah mengenal bentuk lahir anda, badan, muka, kaki, tangan dan lain-lain anggota anda itu. Kerana mengenal semua perkara itu tidak akan membawa kita menegnal allah. Dan bukan pula mengenal setakat perkara dalam diri anda iaitu bila anda lapar anda makan, bila dahaga anda minum, bila marah anda memukul dan sebagainya. Jika anada bermaksud demikian, maka binatang itu sama juga dengan anda. Yang dimaksudkan sebenar mengenal diri itu ialah;
Apakah ada dalam diri anda itu?
Dari mana anda datang?
Kemana anda pergi?
Apakah tujuan anda berada dalam dunia fana ini?
Apakah sebenarnya bahagian dan apakah sebenarnya derita?
Sebahagian daripada sifat-sifat anda adalah bercorak kebinatangan. Sebahagian pula bersifat Iblis dan sebahgian pula bersifat Malaikat. Anda hendaklah tahu sifat yang mana perlu ada; dan yang tidak perlu. Jika anda tidak tahu, maka tidaklah anda tahu di mana letaknya kebahagian anda itu.
Kerja binatang ialah makan, tidur dan berkelahi. Jika anda hendak jadi binatang, buatlah itu sahaja. Iblis dan syaitan itu sibuk hendak menyesatkan manusia, pandai menipu dan berpura-pura. Kalau anda hendak menurut mereka itu, buatlah sebagaimana kerja-kerja mereka itu. Malaikat sibuk dengan memikir dan memandang Keindahan Ilahi. Mereka bebas dari sifat-sifat kebinatangan. Jika anda ingin bersifat dengan sifat KeMalaikatan, maka berusahalah menuju asal anda itu agar dapat anda mengenali dan meikirkan Allah Yang Maha Tinggi dan bebas dari belenggu hawa nafsu. anda hendaklah tahu kenapa anda dilengkapi dengan sifat-sifat kebintangan itu. Adakah sifat-sifat kebinatangan itu akan menaklukkan anda atau adakah anda menakluki mereka?. Dan dalam perjalanan anda ke atas martabat yang tinggi itu, anda akan gunakan mereka sebagai tunggangan dan sebagai senjata.
Langkah pertama untuk mengenal diri ialah mengenal yang anda itu terdiri dari bentuk yang zhohir, iaitu badan; dan perkara yang batin iaitu hati atau Ruh. Yang dimaksudkan dengan "HATI" itu bukanlah seketul daging yang terletak dalam sebelah kiri badan. Yang dimaksudkan dengan "HATI" itu ialah satu perkara yang menggunakan semua keupayaan; yang lain itu hanyalah sebagai alat dan kakitangannya. Pada hakikat hati itu bukan termasuk dalam bidang Alam Nyata(Alam Ijsam) tetapi adalah termasuk dalam Alam Ghaib. Ia datang ke Alam Nyata ini ibarat pengembara yang melawat negeri asing untuk tujuan berniaga dan akhirnya kembali akan kembali juga ke negeri asalnya. Mengenal perkara seperti inilah dan sifat-sifat itulah yang menjadi "Anak Kunci" untuk mengenal Allah.
Sedikit idea tentang hakikat Hati atau Ruh ini bolehlah didapati dengan memejamkan mata dan melupakan segala perkara yang lain kecuali diri sendiri. Dengan cara ini, dia akan dapat melihat tabiat atau keadaan "diri yang tidak terbatas itu". Meninjau lebih dalam tentang Ruh itu adalah dilarang oleh hukum. Dalam Al-Quran ada diterang;
Mereka bertanya kepadamu tentang Ruh. Katakanlah Ruh itu adalah dari Amar(perintah atau urusan) TuhanKu". (Bani Israil:85)
Demikianlah sepanjang yang diketahui tentang Ruh itu dan ia adalah jauhar yang tidak boleh dibahagi-bahagi atau dipecah-pecahkan dan ia termasuk dalam "Alam Amar". Ianya bukanlah tidak ada permulaan. Ia ada permulaan dan diciptakan oleh Allah. Pengetahuan falsafah yang tepat berkenaan dengan Ruh ini bukanlah permulaan yang mesti ada dalam perjalanan Agama, tetapi adalah hasil dari disiplin diri dan berpegang teguh dalam jalan itu; seperti tersebut di dalam Al-Quran;
"Siapa yang bersungguh-sungguh dalam jalan Kami, nescaya Kami akan pimpin mereka ke jalan yang benar itu". (Al-Ankabut:69)
Untuk menjalankan perjuangan Keruhanian ini, bagi mencapai pengenalan kepada diri dan Tuhan, maka
badan itu bolehlah diibaratkan sebagai sebuah Kerajaan,
Ruh itu ibarat Raja.
Pelbagai deria(senses) dan keupayaan(fakulti) itu ibarat satu ketumbukan tentera,
Aqal itu bolehlah diibaratkan sebagai Perdana Menteri.
Perasaan itu ibarat Pemungut Hasil.
Marah itu ibarat Pegawai Polis. Dengan pakaian Pemungut Hasil, perasaan itu berterusan ingin hendak merampas dan merabuk. dan marah sentiasa cenderung kepada kekasaran dan kekasaran.
Kedua-dua mereka ini perlu ditundukkan ke bawaah perintah Raja. Bukan dibunuh atau dimusnahkan kerana mereka ada tugas yang perlu mereka jalankan, tetapi jika perasaan dan marah menguasai Aqal, maka tentulah Ruh akan hancur.
Ruh yang membiarkan keupayaan-keupayaan yang bawahnya menguasai keupayaan-keupayaan yang atas adalah ibarat orang orang yang menyerahkan malaikat kepada kekuasaan Anjing atau menyerahkan seorang Muslim ke tangan orang Kafir yang zalim. Orang yang menumbuh dan memelihara sifat-sifat iblis atau binatang atau Malaikat akan menghasilkan ciri-ciri atau watak yang sepadan den dengannya iaitu iblis atau binatang atau Malaikat itu. Dan semua sifat-sifat atau ciri-ciri ini akan dizhohirkan dengan bentuk-bentuk yang kelihatan di Hari Pengadilan.
Orang yang menurut hawa nafsu terzhohir seperti babi,
orang yang garang dan ganas seperti anjing dan serigala,
dan orang yang suci seperti Malaikat.
Tujuan disiplin akhlak(moral) ialah untuk membersihkan Hati dari karat-karat hawa nafsu dan marah, sehingga ia jadi seperti cermin yang bersih yang akan membalikkan Cahaya Allah Subhanahuwa Taala.
Mungkin ada orang bertanya;
"Jika seorang itu telah dijadikan dengan mempunyai sifat-sifat binatang, Iblis dan juga Malaikat, bagaimanakah kita hendak tahu yang sifat-sifat Malaikat itu adalah jauharnya yang hakiki dan yang lain-lain itu hanya sementara dan bukan sengaja?"
Jawabannya ialah jauhar atau zat sesuatu makhluk itu ialah dalam sifat-sifat yang paling tinggi yang ada padanya dan khusus baginya. Misalnya keldai dan kuda adalah dua jenis binatang pembawa barang-barang, tetapi kuda itu dianggap lebih tinggi darjatnya dari keldai kerana kuda itu digunakan untuk peperangan. Jika ia tidak boleh digunakan dalam peperangan, maka turunlah ke bawah darjatnya kepada darjat binatang pembawa barang-barang. sahaja.
Begitu juga dengan manusia; keupayaan yang paling tinggi padanya ialah ia boleh berfikir iaitu ia ada Aqal. Dengan fikiran itu dia boleh memikirkan perkara-perkara Ketuhanan. Jika keupayaan berfikir ini yang meliputi dirinya, maka bila ia mati(bercerai nyawa dari badan), ia akan meninggalkan di belakang semua kecenderungan pada hawa nafsu dan marah, dan layak duduk bersama dengan Malaikat. Jika berkenaan dengan sifat-sifat Kebinatangan, maka manusia itu lebih rendah tarafnya dari binatang, tetapi Aqal menjadikan manusia itu lebih tinggi tarafnya, kerana Al-Quran ada amenerangkan bahawa;
"Kami telah tundukkan segala makhluk di bumi ini kepada manusia" (Luqman:20)
Jika sifat-sifat yang rendah itu menguasai manusia, maka setelah mati, ia akan memandang terhadap keduniaan dan rindukan kepada keseronokan di dunia sahaja.
Ruh manusia yang berakal itu penuh dengan kekuasaan dan pengetahuan yang sangat menakjubkan.
Dengan Ruh Yang Berakal itu manusia dapat menguasai segala cabang ilmu dan Sains;
dapat mengembara dari bumi ke langit dan balik semula ke bumi dalam sekelip mata,
dapat memeta langit dan mengukur jarak antara bintang-bintang.
Dengan Ruh itu juga manusia dapat menangkap ikan ikan dari laut dan burung-burung dari udara, dan
menundukkan binatang-binatang untuk berkhidmat kepadanya seperti gajah, unta dan kuda.
Lima deria(pancaindera) manusia itu adalah ibarat lima buah pintu terbuka menghadap ke Alam Nyata(Alam Syahadah) ini. Lebih ajaib dari itu lagi ialah ia ada Hati. Hatinya itu ada sebuah pintu yang terbuka menghadap ke Alam Arwah(Ruh-ruh) yang ghaib. Dalam keadaan tidur, apabila pintu-pintu deria tertutup, pintu Hati ini terbuka dan manusia menerima khabaran atau kesan-kesan dari Alam Ghaib dan kadang-kadang membayangkan perkara-perkara yang akan datang. Maka hatinya adalah ibarat cermin yang membalikkan(bayangan) apa yang tergambar di Luh Mahfuz. Tetapi meskipun dalam tidur, fikiran tentang perkara keduniaan akan menggelapkan cermin ini. Dan dengan itu gambaran yang diterimanya tidaklah terang. Selepas bercerai nyawa dengan badan(mati), fikiran-fikiran tersebut hilang sirna dan segala sesuatu terlihatlah dalam keadaan yang sebenar. Betullah firman Allah dalam Al-Quran;
"Kami telah buangkan hijab dari kamu dan pandangan kamu hari ini sangatlah terang dan nyata". (Surah Qaf:22).

Kamis, 15 Mei 2008

PESAN ALQURAN

Artikel Islami
07 Januari 2003 - 09:36
Pesan-pesan Al Quran Tentang Tujuan Hidup

BismillahirrahmaanirahiimDengan kerendahan hati mari kita simak pesan-pesan Al-qur'an tentang tujuan hidup yang sebenarnya
Nasehat ini untuk semuanya ..........Untuk mereka yang sudah memiliki arah.........Untuk mereka yang belum memiliki arah.........dan untuk mereka yang tidak memiliki arah.nasehat ini untuk semuanya.......Semua yang menginginkan kebaikan.Nikah itu ibadah.......Nikah itu suci........... ingat itu......Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karenakecantikan, bisa karena keturunan dan bisa karena agama.Jangan engkau jadikan harta, keturunan maupun kecantikan sebagai alasan..... karena semua itu akan menyebabkan celaka.Jadikan agama sebagai alasan..... Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta.... Namun...... jika cinta engkau jadikan sbg landasan, maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.Jadikanlah " ALLAH " sebagai landasan...... Niscaya engkau akan selamat, Tidak saja dunia, tapi juga akherat.......Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan...... Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai.Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam "istanamu"..... disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan.......Jika ini kau lakukan "istanamu" tidak akan langgeng..Lihatlah manusia ter-agung Muhammad saw.... tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskansorban, karena sang istri tercinta tdk mendengar kedatangannya.Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanantersaji dihadapannya ketika lapar........ Menjahit bajunya yang robek........Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam "istanamu"..... Disayang, dimanja dan dilayani suami...... Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu....Jika itu engkau lakukan, "istanamu" akan menjadi neraka bagimuJangan engkau terlalu cinta kepada istrimu.........Jangan engkau terlalu menuruti istrimu...... Jika itu engkau lakukan akan celaka.... Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih, tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah.....Lihatlah bagaimana Allah menegur " Nabi "-mutatakala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karenamenuruti kemauan sang istri.Tegaslah terhadap istrimu.....Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah.......Jangan biarkan dia dengan kehendaknya...... Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth..... Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang.....Istrimu bisa menjadi musuhmu.... Didiklah istrimu...Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, Ibrahim.Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya...... Jadikan dia sebagaiKhadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sangsuami Muhammad saw menerima tugas risalah.....
Istrimu adalah tanggung jawabmu.... Jangan kau larang mereka taat kepada Allah..... Biarkan mereka menjadi wanita shalilah... Biarkan mereka menjadi hajar atau Maryam.... Jangan kau belenggu mereka dengan egomu...Jika engkau menjadi istri... Jangan engkau paksa suamimu menurutimu... Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah...... Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami..... Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya.... Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa yang bisa mendampingi suami menjalankan misi.Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu....Jangan kau usik suamimu dengan tangismu....Jika itu kau lakukan..... Kecintaannya terhadapmu akanmemaksanya menjadi pendurhaka...... jangan..........Jika engkau menjadi Bapak...... Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul HakimJadilah bapak yang tegas seperti IbrahimJadilah bapak yang kasih seperti Muhammad sawAjaklah anak-anakmu mengenal Allah..........Ajaklah mereka taat kepada Allah.......Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti.......Jadikan dia sebagai Ismail yang taat.......Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan'an yang durhaka.Mohonlah kepada Allah..........Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih.....Anak yang bisa membawa kebahagiaan.Jika engkau menjadi ibu....Jadilah engaku ibu yang bijak, ibu yang teduh....Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu....Jadikanlah mereka mujahid.........Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah.....Jangan biarkan mereka bermanja-manja.....Amin....

My Memory